Sabtu, 09 November 2019

Strategi Produk dan Pengembangan Produk Baru

Pengertian Produk Industri
Entitas fisik termasuk seperangkat entitas ekonomi, teknik, hukum, dan hubungan personal antara pembeli dan penjualan
lDari sisi konsumen
lProduk adalah kombinasi dari:
-Properti dasar: produk generik yang memenuhi kebutuhan dasar konsumen
-Pengembangan:
-Properti yang dikembangkan

Daur Hidup Produk Industry
a. Tahap perkenalan
b. Tahap pertumbuhan
c. Tahap kedewasaan
d. Tahap penurunan

Pengembangan Proses Produk Baru
Ø Produk inovatif dan produk baru di dunia
Ø Produk baru bagi perusahaan
Ø Perbaikan produk atau pengembangan produk yang ada dalam pasar saat ini
Ø Penambahan lini produk saat ini
Ø Repositioning produk saat ini di segemen pasar baru  Produk dengan pengurangan biaya tanpa pengurangan manfaat

Tahap Proses Pengembangan produk Baru
Penemuan gagasan
Penyaringan gagasan
Konsep pengembangan dan pengujian
Analisis sisi bisnis
Pengembangan produk
Pengujian sisi pasar
komersialisasi

Inovasi dan Kemampuan Berkompetisi
Inovasi dibutuhkn untuk:
ü Membuat produk baru
ü Peningkatan proses manufactur
ü Membuat distribusi pemasaran lebih efektif
ü Meningkatkan layanan kepada konsumen 

Penentu Kinerja Produk Baru dan Ketepatan waktu
Sistem Pegukuran Kinerja
Untuk mengukur kinerja, dapat digunakan beberapa ukuran kinerja. Beberapa ukuran kinerja yang meliputi; kuantitas kerja, kualitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan mengemukakan pendapat, pengambilan keputusan, perencanaan kerja dan daerah organisasi kerja. Ukuran prestasi yang lebih disederhana terdapat tiga kreteria untuk mengukur kinerja, pertama; kuantitas kerja, yaitu jumlah yang harus dikerjakan, kedua, kualitas kerja, yaitu mutu yang dihasilkan, dan ketiga, ketepatan waktu, yaitu kesesuaiannya dengan waktu yang telah ditetapkan.

Menurut Cascio (2003: 336-337), kriteria sistem pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:
1.      Relevan (relevance). Relevan mempunyai makna (1) terdapat kaitan yang erat antara standar untuk pelerjaan tertentu dengan tujuan organisasi, dan (2) terdapat keterkaitan yang jelas antara elemen-elemen kritis suatu pekerjaan yang telah diidentifikasi melalui analisis jabatan dengan dimensi-dimensi yang akan dinilai dalam form penilaian.
2.      Sensitivitas (sensitivity). Sensitivitas berarti adanya kemampuan sistem penilaian kinerja dalam membedakan pegawai yang efektif dan pegawai yang tidak efektif.
3.      Reliabilitas (reliability). Reliabilitas dalam konteks ini berarti konsistensi penilaian. Dengan kata lain sekalipun instrumen tersebut digunakan oleh dua orang yang berbeda dalam menilai seorang pegawai, hasil penilaiannya akan cenderung sama.
4.      Akseptabilitas (acceptability). Akseptabilitas berarti bahwa pengukuran kinerja yang dirancang dapat diterima oleh pihak-pihak yang menggunakannya.
5.      Praktis (practicality). Praktis berarti bahwa instrumen penilaian yang disepakati mudah dimenegerti oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses penilaian tersebut.

Pendapat senada dikemukakan oleh Noe et al (2003: 332-335), bahwa kriteria sistem pengukuran kinerja yang efektif terdiri dari beberapa aspek sebagai berikut:
1.      Mempunyai Keterkaitan yang Strategis (strategic congruence). Suatu pengukuran kinerja dikatakan mempunyai keterkaitan yang strategis jika sistem pengukuran kinerjanya menggambarkan atau berkaitan dengan tujuan-tujuan organisasi. Sebagai contoh, jika organisasi tersebut menekankan pada pentingnya pelayanan pada pelanggan, maka pengukuran kinerja yang digunakan harus mampu menilai seberapa jauh pegawai melakukan pelayanan terhadap pelanggannya.
2.      Validitas (validity). Suatu pengukuran kinerja dikatakan valid apabila hanya mengukur dan menilai aspek-aspek yang relevan dengan kinerja yang diharapkan.
3.      Reliabilitas (reliability). Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi pengukuran kinerja yang digunakan. Salah satu cara untuk menilai reliabilitas suatu pengukuran kinerja adalah dengan membandingkan dua penilai yang menilai kinerja seorang pegawai. Jika nilai dari kedua penilai tersebut relatif sama, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut reliabel.
4.      Akseptabilitas (acceptability). Akseptabilitas berarti bahwa pengukuran kinerja yang dirancang dapat diterima oleh pihak-pihak yang menggunakannya. Hal ini menjadi suatu perhatian serius mengingat sekalipun suatu pengukuran kinerja valid dan reliabel, akan tetapi cukup banyak menghabiskan waktu si penilai, sehingga si penilai tidak nyaman menggunakannya.
5.      Spesifisitas (specificity). Spesifisitas adalah batasan-batasan dimana pengukuran kinerja yang diharapkan disampaikan kepada para pegawai sehingga para pegawai memahami apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana cara untuk mencapai kinerja tersebut. Spesifisitas berkaitan erat dengan tujuan strategis dan tujuan pengembangan manajemen kinerja.

Referensi
http://anisah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/65730/7_Strategi+produk+dan+pengembangan+produk+baru.pdf

Segmentasi Pasar Industri, Target Pasar Dan Positioning

Pentingnya Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah cara yang efektif untuk meningkatkan efektivitas pemasaran Anda, dibandingkan jika Anda melakukan pemasasaran dengan cara yang sama untuk seluruh target pasar Anda.
· Segmentasi pasar adalah membagi target market Anda ke dalam beberapa group dimana masing-masing bagian di dalam group ini akan merespon produk/jasa Anda dengan cara yang hampir sama.
· Segmentasi pasar konsumen adalah berdasarkan geografi, demografi, faktor psikografis dan perilaku.
· Agar bermanfaat, segmen pasar harus dapat diakses, terukur, substansial dan layak.
· Segmentasi pasar bertujuan untuk membuat pemasaran Anda lebih efektif, dan juga dapat membantu Anda melayani kebutuhan pelanggan Anda lebih baik.

Keterkaitan Segmentasi, Targeting dan Positioning
Jantung pemasaran strategis modern dapat dijelaskan sebagai pemasaran STP yangmerupakan kependekan dari Segmenting, Targeting, dan Positioning. Namun para penjual tidak selalu harus berpegang pandangan ini dalam strategis pemasaran, mereka sering melewati tiga tahap berikut :
1. Pemasaran Massal ( Mass Marketing )
2. Pemasaran Aneka Produk ( Produk Variety Marketing )
3. Pemasaran Sasaran ( Target Marketing )
Pemasaran sasaran memerlukan 3 langkah utama :
1. Segmentasi pasar ( Segmenting )
Yaitu tindakan membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli yang berbeda – beda yang mungkin membutuhkan produk – produk dan atau kombinasi pemasaran yang terpisah.
2.Penentuan pasar sasaran ( Targeting )
Yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki.
3. Penenempatan produk
Yaitu tindakan untuk menempatkan posisi bersaing produk dan bauran pemasaran yang tepat pada setiap pasar sasar

Seleksi Segmen Sasaran
Setelah mengavaluasi segmen pasar, perusahaan memutuskan segmen mana dan beberapa segmen yang akan dilayani. Ini merupakan seleksi pasar sasaran yaitu kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik sama yang akan dilayani perusahaan. Ada tiga strategi cakupan pasar yang dapat digunakan, yaitu
1. Pemasaran tanpa pembedaan
Dengan menggunakan strategi tanpa pembedaan, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk ke seluruh pasar. Tawaran itu akan berfokus pada apa yang serupa bukannya pada apa yang berbeda. Perusahaan merancang suatu produk dan progam pemasaran yang ditujukan pada jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan distribusi massal dan iklan massa, serta keinginan menanamkan citra superior dalam  benak konsumen mengenai produknya.
1. Pemasaran dengan pembedaan
Dengan menggunakan strategi pemasaran dengan pembedaan sebuah perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan merancang barang yang berbeda untuk masing – masing segmen. Dengan menawarkan variasi produk di pasar, perusahaan berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi lebih kuat dalam setiap segmen. Perusahaan juga mengharapkan pembelian yang lebih loyal karena menawarkan barang yang lebih cocok dengan keinginan konsumen.
1. Pemasaran terkonsentrasi
Strategi pemasaran terkonsentrasi  menarik apabila sumber daya perusahaan terbatas. Strategi pemasaran terkonsentrasi merupakan srtategi peliputan dasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk mencari pangsa pasar besar dalam satu atau beberapa sub pasar. Pemasaran terkonsentrasi menawarkan cara yang baik sekali sekali bagi perusahaan kecil untuk memperoleh pijakan dalam menghadapi pesaing yang jauh lebih banyak mempunyai sumber daya.
Banyak strategi yang harus dipertimbangkan dalam memilih strategi cakupan pasar, yaitu :
· Sumber daya perusahaan
· Varibilitas produk
· Daur hidup produk
· Varibilitas pasar
· Strategi pemasaran pesaing

Penetapan Target Pasar
Dengan menerapkan target pasar, perusahaan bisa mengembangkan posisi produk dan strategi marketing untuk setiap target pasar yang bersangkutan. Di bawah ini adalah beberapa manfaat dari target pasar, yaitu:
· Memudahkan dalam menyesuaikan produk dan strategi marketing mix (bauran pemasaran) yang dijalankan dengan target pasar.
· Mengembangkan posisi produk dan strategi marketing mix (bauran pemasaran).
· Dengan melakukan identifikasi bagian pasar yang bisa dilayani secara efektif, perusahaan dapat berada dalam posisi yang lebih baik.
· Mengantisipasi adanya persaingan.
· Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas secara efisien dan efektif.
· Membidik peluang pasar yang lebih luas.
· Menempatkan gagasan pemasaran dengan lebih jelas
· Mengatur produk menjadi lebih baik.
· Menemukan dan membandingkan kesempatan pasar.
· Mengelompokkan budget yang dimiliki secara tepat.
· Menciptakan daya tarik di bidang pemasaran.
· Perusahaan akan berada pada posisi yang lebih baik.

Repositioning
Menurut Kertajaya (2004:96–105), Ada beberapa alasan mengapa perusahaan perlu melakukan repositioning :
1. Reaksi atas posisi baru pesaing
Rasanya pasti tidak enak jika merek Anda terus diserang oleh pesaing. Kalau anda tetap berdiam diri terhadap pergerakan pesaing, anda mungkin akan dikesankan tidak mampu atau kalah bersaing. Repositioning dilakukan saat positioning Anda menjadi tidak unik dan tidak menunjukkan “ kenapa “ harus memilih merek anda dibanding pesaing.
2. Menggapai pasar baru
Sebuah merek seringkali telah memiliki pasar yang bagus, tetapi pasar yang bagus tersebut justru sering memancing masuknya pesaing – pesaing baru yang ramai – ramai menyerang pemain yang sudah ada. Atau bisa saja sebuah merek merasa pasar yang selama ini dilayani sudah sulit berkembang, untuk itu perlu dipikirkan untuk menyasar segmen baru. Jika ingin menyasar segmen baru, apakah selalu harus menggunakan repositioning? Pertimbangannya sederhana, setiap segmen tentu memiliki karakteristik yang berbeda, jika Anda tetap menggunakan positioning lama untuk menyasar segmen baru, apakah cocok? Dapat dikatakan tidak. Untuk itu, jika berniat masuk ke pasar baru, lakukanlah repositioning.
3. Menangkap tren baru
Pasar tidak ada yang statis, selalu ada trend – trend baru yang muncul. Perkembangan ini tentu merubah preferensi dan perilaku konsumen. Hal ini tentu saja sering memaksa kita memikirkan kembali positioning merek kita saat ini. Analisa dengan baik apakah tren tersebut bertahan lama dan yang paling penting adalah apakah trend tersebut akan merubah perilaku konsumen terhadap keputusan pembeliannya. Jika ya, maka anda harus melakukan repositioning.
2. Mengubah value offering
Repositioning bisa dilakukan bila sebuah merek mencoba menawarkan value yang berbeda. Value disini menunjukkan perbandingan antara apa yang didapatkan konsumen (total get) dengan apa yang diberikan (“total give”). Dengan perubahan value yang ditawarkan ke konsumen, tentu sebuah merek mau tidak mau harus melakukan repositioning, karena yang ditawarkan sudah berbeda. Kalau masih tetap mempertahankan positioning yang lama, maka tidak menunjang perubahan value yang ditawarkan ke konsumen.

Referensi

http://surya-pakom.blogspot.com/2012/10/pentingnya-segmentasi-pasar.html
https://alvanlovi.wordpress.com/2013/12/28/segmentasi-targeting-dan-positioning/
https://jojonomic.com/blog/target-pasar-pengertian-manfaat-dan-faktor-yang-harus-diperhatikan/http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/strategi-repositioning-reposisi-suatu.html

INTELIJEN PEMASARAN DAN RISET PEMASARAN

Pentingnya riset pemasaran
Market research atau riset pasar adalah sebuah usaha untuk mengumpulkan informasi terkait masyarakat yang akan menjadi target dari sebuah bisnis, alias calon pengguna. Hal ini bisa menjadikan modal penting bagi Anda untuk mengetahui potensi dari bisnis Anda. Sebagai pemain UKM, kita harus kerap melakukan riset pasar. Sebab, perilaku, rasa, keinginan, hasrat dan kegalauan konsumen bisa berubah kapan saja. Misalnya dulu, siapa sangka jika makanan yang super pedas dan membuat kita sakit perut, sekarang justru menjadi peluang bisnis. Memiliki peluang yang potensial.
Riset pasar ini sangat penting guna tujuan bisnis yang lebih panjang lagi, karena dengan melakukan riset pasar kita, kita akan mengetahui kondisi dari permintaan dari bisnis yang kita lakukan. Hal ini juga akan membantu kita apakah bisnis kita berpotensi apa tidak, serta kamu juga sebenarnya bisa memprediksi mengenai peluang bisnis ini apakah bisa bertahan untuk jangka waktu yang lama.

Perbedaan riset pemasaran industri dengan riset pasar konsumen
Perbedaan pemasaran industri dengan pemasaran kinsumen dapat diliahat dengan jelas berdasarkan karakteristiknya seperti karakteristik pemasaran, karakteristik pasar dan karakteristik hubungan antara penjual dan pembeli produk. 
Pasar industri adalah semua organisasi yang memberi barang dan jasa untuk digunakan memproduksi barang dan jasa lain yang akan di jual, diseakan atau di pasok keperusahaan lain, sedangkan pasar konsumen adalah pasar yang terdiri atas para konsumen akhir, yang di maksud adalah semua individu atau rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk pemakaian pribadi. Dari perbedaan tersebut maka dapat di jelaskan karakteristiknya sebagai berikut :

·   Karakteristik pemasaran, meliputi nilai penjualan kualitas pembelian dan jumlah pembelian. Tolat nilai penjualan dan kualitas pembelian pada pasar industri jaul lebih besar dari total penjualan pasar konsumen.
·   Karakteristik pasar, pemasaran industri berbeda dengan pemasaran konsumen, terutama karena pasar pembeli indusri terkonsentrasi secara geografis dan biasanya menglompok dalam suatu wilayah. Konsumen pembeli indusrti seperti ini merupakan perusahaan industri yang mempunyai modal besar dan melakukan pembelian/prmesanan produk tersebut tergantung dari jumlah pembelian produk akhirnya.
·  Karakteristik hubungan antara produsen industri  dan konsumen industri terlihat adanya hubungan yang dekat antara pemjual dan pembeli pada pasar industri karena jumlah pembeli yang lebih sedikit.

Sistem Informasi Pemasaran dan proses riset pemasaran
Sistem informasi pemasaran adalah sistem informasi yang menyediakan informasi yang diterapkan dalam pemasaran, sistem ini mendukung pengambilan keputusan yang berkaitan dengan bauran pemasaran, yang mencakup 5P:
1.   Produk (barang dan jasa) : produk yang dihasilkan dalam perbankan syari’ah berupa jasa yang memiliki ciri khas yang sesuai dengan nilai-nilai syari’at.
2.   Place (tempat yang menjadi sasaran pemasaran) : tempat yang tepat untuk pemasaran dan segmentasi pasar.
3.Promotion (Promosi yang perlu dilakukan) : sosialisasi dan promosi terhadap produk bank syari’ah serta jasa layanannya.
4.Price (harga produk) : penentuan harga jual produk berupa jasa yang ditawarkan dalam perbankan syari’ah merupakan salah satu faktor terpenting untuk menarik minat nasabah.
5.  People (SDM) :  kepada siapa produk dan jasa perbankan syari’ah ini ditujukan.

Proses riset pemasaran terdiri dari empat langkah : merumuskan masalah dan sasaran riset, mengembangkan rencana riset, mengimplementasikan rencana riset, dan menginterpretasikan serta melaporkan hasil temuan.
a)      Merumuskan masalah dan sasaran riset
Manajer harus cukup mempunyai pengetahuan mengenai riset pemasaran untuk membantu perencanaan dan dalam menginterpretasikan hasil riset. Peneliti pemasaran berpengalaman yang memahami masalah manjer juga harus dilibatkan dalam tahap ini. Peneliti harus mampu membantu manajer merumuskan masalah dan memberi gambaran bagaimana riset dapat membantu manajer mengambil keputusan lebih baik.
Proyek riset pemasaran biasanya mempunyai satu dari tiga jenis sasaran. Sasaran riset penjajakan adalah untuk mengumpulkan informasi pendahuluan yang akan membantu merumuskan masalah dan saran hipotesis yang lebih baik. Sasaran riset deskriptif adalah untuk menguraikan masalah pemasaran, situasi pemasaran, atau pasar seperti potensi pasar untuk suatau produk atau demografi dan sikap konsumen. Sasaran riset sebab-akibat adalah untuk menguji hipotesis mengenai hubungan sebab dan akibat.
b)      Mengembangkan rencana riset
Langkah kedua dari proses riset pemasaran menuntut penetapan informasi yang diperlukan, mengembangkan rencana untuk mengumpulkan secara efisien, dan menyajikan rencana itu kepada manajemen pemasaran. Rencana mengembangkan sumber data yang sudah ada dan menyatakan pendekatan riset spesifik, metode kontak, rencana mengambil sampel dan instrumen yang akan dipergunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data baru.
c)      Mengumpulkan Informasi Sekunder
Untuk memenuhi kebutuhan informasi para manajer, peneliti dapat mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data sekunder terdiri dari informasi yang sudah ada di suatu tempat, yang telah dikumpulkan untuk tujuan lain. Data primer terdiri dari informasi yang dikumpulkan untuk tujuan khusus yang telah ditentukan.
d)     Merencanakan Pengumpulan Data Primer
Keputusan yang baik memerlukan data yang baik. Sama seperti para peneliti harus mengevaluasi secara hati-hati mutu informasi sekunder, mereka juga harus berhati-hati ketika mengumpulkan data primer untuk memastikan bahwa informasi itu relevan, akurat, mutakhir, dan tidak bias.
Bahwa merancang rencana pengumpulan data primer memerlukan sejumlah keputusan menyangkut pendekatan riset, metode kontak, rencana pengambilan sampel dan instrumen riset.
Riset pengamatan adalah pengumpulan data primer dengan mengamati orang, tindakan, dan situasi yang relevan. Metode kontak adalah informasi dapat dikumpulkan lewat surat, telepon, atau wawancara tatap muka.
Rencana pengambilan sampel. Peneliti pemasaran biasanya mengambil kesimpulan mengenai kelompok konsumen (jumlahnya banyak) dengan memepelajari sampel dari populasi seluruh konsumen (jumlahnya sedikit).
Suatu sampel adalah segmen dari populasio terpilih untuk mewakili populasi secara keseluruhan.Instrumen penelitian. Untuk mengumpulkan data primer, peneliti pemasaran mempunyai dua instrumen riset utama-kuesioner dan peralatan mekanik.
e)      Menyajikan rencana riset
Pada tahap ini, peneliti pemasaran harus meringkaskan rencana dalam sebuah proposal tertulis. Proposal harus mencakup masalah manajemen yang dituju dan sasaran riset, informasi yang harus diperoleh, sumber informasi sekunder atau metode untuk mengumpulkan data primer, dan caranya hasil akan membantu pengambilan keputusan manajemen. Rencana atau proposal riset tertulis memastikan bahwa manajer pemasran dan peneliti mempertimbangkan semua aspek penting dari riset, serta bahwa mereka sepakat tentang mengapa dan bagaimana riset akan dilakukan.
f)        Mengimplementasikan rencana riset
Peneliti kemudian mengimplementasikan rencana pemasaran. Termasuk disini, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis informasi. Peneliti harus mengawasi pekerjaan lapangan dengan ketat untuk memastikan bahwa rencana diimplementasikan dengan benar dan untuk menghindari masalah dengan kontak responden, denganresponden yang menolak bekerja sama atau yang memeberikan jawaban bias atau tidak jujur, serta dengan pewawancara yang melakukan kesalahan atau mengambil jalan pintas.
Peneliti harus mengolah dan menganalisis data yang dikumpulkan untuk mengisolasikan informasi dan hasil temuan penting. Mereka harus memeriksa data dari kuesioner untuk akurasi dan kelengkapan serta memberi kode untuk analisis komputer. Peneliti kemudian melakukan tabulasi hasil dan menghitung rata-rata serta mengukur statistik yang lain.
g)      Menginterpretasiakan serta melaporkan hasil temuan
Kemudian peneliti harus menginterpretasikan hasil temuan, menarik kesimpulan dan melaporkannya kepada manajemen. Peneliti tidak boleh mencoba untuk menimbun manajer dengan angka dan teknik statistik yang canggih. Sebaliknya, peneliti harus menyajikan hasil temuan penting yang bermanfaat untuk mengambil keputusan penting yang dihadapi oleh manajemen.
Interpretasi merupakan tahap yang penting dalam proses pemasaran. Riset terbaik tidak berarti apa-apa bila manajer menerima begitu saja interpretasi salah dari peneliti. Jadi, manajer dan peneliti harus erat bekerja sama ketika membuat interpretasi hasil riset dan keduanya harus sama-sama bertanggungjawab atas proses riset dan keputusan hasil.

System Intelijen Marketing Industry
Pengertian sistem intelijen pemasaran adalah seperangkat prosedur dan sumber-sumber yang digunakan oleh eksekutif untuk memperoleh informasi sehari-hari mengenai perkembangan situasi lingkungan pemasaran.
Ada 5 (lima) cara yang dapat dilakukan dalam rangka memperoleh informasi pemasaran yaitu:
1. Melatih dan mendorong staf penjualan mencari informasi tentang situasi dan kondisi di lapangan. Staf penjualan adalah mata dan telinga perusahaan. Mereka dapat mengumpulkan data tentang selera konsumen, gerak-gerik dan strategi pemasaran yang digunakan pesaing.
2. Perusahaan berusaha mendorong distributor retailer agar bersedia menyampaikan informasi tentang produk, konsumen, penjualan pesaing.
3. Perusahaan dalam bentuk toko, mencoba mencari informasi ke toko pesaing atau toko sendiri, dengan menggunakan pembelanja siluman (mystery shopper). Kemudian mereka melaporkan apa yang terjadi tentang segala sesuatu yang telah diamati sesuai dengan tujuan atau maksud mystery shopper tersebut.
4. Perusahaan membeli informasi dari lembaga pengumpul data, biasanya menyangkut keadaan toko dan konsumen.
5. Perusahaan membentuk lembaga pengumpul data sendiri. Perusahaan membentuk Research Center (Pusat Riset), dengan tugas mengumpulkan data dengan segala macam cara, dan melakukan penelitian. Kemudian menyebarkan data ke para manajer terkait.

Referensi