1. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta pada tanggal
2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari
lingkungan keluarga Pakualaman, putra dari GPH Soerjaningrat, dan cucu dari
Pakualam III dan dibesarkan di lingkungan keluarga kraton Yogyakarta.
Ki Hajar Dewantara bersekolah di Europeesche Lagere
School (ELS) pada saat itu merupakan sekolah dasar pada zaman penjajahan
Belanda di Indonesia. Setelah lulus dari ELS, kemudian beliau bersekolah di
STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di
Batavia pada zaman kolonial Hindia Belanda, saat ini menjadi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Namun ia tidak dapat tamat di sekolah tersebut karena
sakit.
Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial dan
politik. Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO) tahun 1908, ia aktif di seksi
propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia
(terutama Jawa) pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam
berbangsa dan bernegara. Kongres pertama Boedi Oetomo di Yogyakarta juga
diorganisasi olehnya.
Ki Hajar Dewantara juga menjadi anggota organisasi
Insulinde, suatu organisasi multietnik yang didominasi kaum Indonesia yang
memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest
Douwes Dekker. Kemudian Douwes Dekker mendirikan Indische Partij, beliau diajak
juga.
Pada tahun 1922 saat berusia 40 tahun menurut
hitungan Tahun Caka, Raden Mas Soewardi Soeryaningrat mengganti namanya menjadi
Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara
semenjak saat itu ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan
namanya. Dalam ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972 namanya
dieja menjadi Ki Hajar Dewantara.
Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara
mendirikan sebuah sekolah Perguruan Nasional Taman Siswa (National Onderwijs
Institut Taman Siswa). Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa
kebangsaan kepada pribumi agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan
berjuang untuk memperoleh kemerdekaan. Pemerintah kolonial Belanda berupaya
merintanginya dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932.
Namun kegigihan memperjuangkan haknya, sehingga ordonansi itu kemudian dicabut.
Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani
(di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan
peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan),
menjadi slogan Kementrian Pendidikan Nasional.
Dalam kabinet pertama Republik Indonesia, Ki Hajar
Dewantara diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia disebut sebagai Menteri
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Pada tahun 1957 ia mendapat
gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua
Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya dalam merintis
pendidikan, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari
kelahirannya 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tanggal 26
April 1959 di Yogyakarta. Dimakamkan di Taman Wijaya Brata, makam untuk
keluarga Taman Siswa.
“Pendidikan
dan pengajaran di dalam Republik Indonesia harus berdasarkan kebudayaan dan
kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke arah kebahagiaan batin serta
keselamatan hidup lahir”
2.Selo soemardjan
Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan adalah
seorang tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia.Beliau lahir di Yogyakarta
pada 23 Mei 1915.Ia merupakan penerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah.
Beliau juga pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan
Kemasyarakatan (kini FISIP-UI) dan sampai akhir hayatnya dengan setia menjadi
dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Selama hidupnya, Selo pernah berkarier sebagai
pegawai Kesultanan/Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Staf Sipil
Gubernur Militer Jakarta Raya, dan Kepala Sekretariat Staf Keamanan Kabinet
Perdana Menteri, Kepala Biro III Sekretariat Negara merangkap Sekretaris Umum
Badan Pemeriksa Keuangan, Sekretaris Wakil Presiden RI Sultan Hamengku Buwono
IX (1973-1978), Asisten Wakil Presiden Urusan Kesejahteraan Rakyat (1978-1983)
dan staf ahli Presiden HM Soeharto.
Ia dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia setelah
tahun 1959 -- seusai meraih gelar doktornya di Cornell University, AS --
mengajar sosiologi di Universitas Indonesia (UI). Dialah pendiri sekaligus
dekan pertama (10 tahun) Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang
FISIP) UI. Kemudian tanggal 17 Agustus 1994, ia menerima Bintang Mahaputra
Utama dari pemerintah dan pada tanggal 30 Agustus menerima gelar ilmuwan utama
sosiologi.
Sebagai ilmuwan, karya Selo yang sudah
dipublikasikan adalah Social Changes in Yogyakarta (1962) dan Gerakan 10 Mei
1963 di Sukabumi (1963). Penelitian terakhir Selo berjudul Desentralisasi
Pemerintahan. Terakhir ia menerima Anugerah Hamengku Buwono (HB) IX dari
Universitas Gadjah Mada (UGM) pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-52 UGM
tanggal 19 Januari 2002 diwujudkan dalam bentuk piagam, lencana, dan sejumlah
uang.
3.Taufik ismail
Taufiq Ismail lahir di Bukittinggi, 25 Juni
1935.Masa kanak-kanak sebelum sekolah dilalui di Pekalongan.Ia pertama masuk
sekolah rakyat di Solo. Selanjutnya, ia berpindah ke Semarang, Salatiga, dan
menamatkan sekolah rakyat di Yogya. Ia masuk SMP di Bukittinggi, SMA di Bogor,
dan kembali ke Pekalongan. Pada tahun 1956–1957 ia memenangkan beasiswa
American Field Service Interntional School guna mengikuti Whitefish Bay High
School di Milwaukee, Wisconsin, AS, angkatan pertama dari Indonesia Ia
melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, Universitas
Indonesia (sekarang IPB), dan tamat pada tahun1963.
Pada tahun 1971–1972 dan 1991–1992 ia mengikuti
International Writing Program, University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat.
Ia juga belajar pada Faculty of Languange and Literature, American University
in Cairo, Mesir, pada tahun 1993. Karena pecah Perang Teluk, Taufiq pulang ke
Indonesia sebelum selesai studi bahasanya.
Ia juga membantu LSM Geram (Gerakan Antimadat,
pimpinan Sofyan Ali). Dalam kampanye antinarkoba ia menulis puisi dan lirik lagu
“Genderang Perang Melawan Narkoba” dan “Himne Anak Muda Keluar dari Neraka”
dan digubah Ian Antono). Dalam kegiatan itu, bersama empat tokoh masyarakat
lain, Taufiq mendapat penghargaan dari Presiden Megawati (2002).Kini Taufiq
menjadi anggota Badan Pertimbangan Bahasa, Pusat Bahasa dan konsultan Balai
Pustaka, di samping aktif sebagai redaktur senior majalah Horison.
Hasil Karya :
·
Tirani, Birpen KAMI Pusat (1966)
·
Benteng, Litera ( 1966)
·
Buku Tamu Musium Perjuangan, Dewan
Kesenian Jakarta (buklet baca puisi) (1972)
·
Sajak Ladang Jagung, Pustaka Jaya (1974)
Kata Terjemahan :
·
Banjour Tristesse (terjemahan novel
karya Francoise Sagan, 1960)
·
Cerita tentang Atom (terjemahan karya
Mau Freeman, 1962)
·
Membangun Kembali Pikiran Agama dalam
Islam (dari buku The Reconstruction of Religious Thought in Islam, M. Iqbal
(bersama Ali Audah dan Goenawan Mohamad), Tintamas (1964)
Anugrah yang diterima :
·
Anugerah Seni dari Pemerintah RI (1970)
·
Cultural Visit Award dari Pemerintah
Australia (1977)
·
South East Asia (SEA) Write Award dari
Kerajaan Thailand (1994)
·
Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa
(1994)
·
Sastrawan Nusantara dari Negeri Johor,
Malaysia (1999)
·
Doctor honoris causa dari Universitas
Negeri Yogyakarta (2003)
Taufiq Ismail menikah dengan Esiyati Yatim pada tahun
1971 dan dikaruniai seorang anak laki-laki, Bram Ismail. Bersama keluarga ia
tinggal di Jalan Utan Kayu Raya 66-E, Jakarta 13120.
“Hujan, bawakan aku
dalam dinginnya suasana.Tenangnya aroma basah. Renggut aku pada mimpi indah
para pujangga”
4.chairil anwar
Chairil Anwar dilahirkan di Medan, Sumatera Utara
pada 26 Juli 1922.Ia merupakan anak tunggal dari pasangan Toeloes dan Saleha,
ayahnya berasal dari Taeh Baruah. Ayahnya pernah menjabat sebagai Bupati
Kabupaten Inderagiri, Riau.Sedangkan ibunya berasal dari Situjug, Limapuluh
Kota Ia masih punya pertalian kerabat dengan Soetan Sjahrir, Perdana Menteri
pertama Indonesia.
Salah satu puisinya yang paling terkenal dan sering
dideklamasikan berjudul Aku ("Aku mau hidup Seribu Tahun lagi!").
Selain menulis puisi, ia juga menerjemahkan karya sastra asing ke dalam bahasa
Indonesia. Dia juga pernah menjadi redaktur ruang budaya Siasat
"Gelanggang" dan Gema Suasana.Dia juga mendirikan "Gelanggang
Seniman Merdeka" pada tahun 1946.
Chairil meninggal dalam usia muda di Rumah Sakit CBZ
(sekarang Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo), Jakarta pada tanggal 28 April
1949, penyebab kematiannya tidak diketahui pasti. Ia dimakamkan sehari kemudian
di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta.
“Ada yang berubah, ada
yang bertahan.Karena zaman tak bisa dilawan. Yang pasti kepercayaan harus
diperjuangkan”
5.Pablo Picasso
Pablo Ruiz Picasso (lahir 25 Oktober 1881 –
meninggal 8 April 1973 pada umur 91 tahun) adalah seorang seniman yang terkenal
dalamaliran kubismedan dikenal sebagai pelukis revolusioner pada abad
ke-20.Jenius seni yang cakap membuat patung, grafis, keramik, kostum penari
balet sampai tata panggung. Lahir di Malaga, Spanyol 25 Oktober 1881 dengan
nama lengkap Pablo (or El Pablito) Diego José Santiago Francisco de Paula Juan
Nepomuceno Crispín Crispiniano de los Remedios Cipriano de la Santísima
Trinidad Ruiz Blasco y Picasso López. Ayahnya bernama Josse Ruiz Blasco,
seorang profesor seni dan ibunya bernama Maria Picasso Lopez.
Picasso adalah seniman yang melankolis,
berkepribadian kuat, egoisdan hidupnya sangat bebas.Tak heran, karya karyanya
banyak mencerminkan kepribadiannnya itu.kepribadiannya yang kuat, egois dan
bebas, banyak terlihat dari karya seninya yang berkesan kontroversial dan
sangat ekspresif, beda dari yang pernah ada sebelumnya. Di sisi lain,
kemelankolisan Picasso terungkap dari sifatnya yang sangat sensitif serta rinci
dalam menilai suatu kenyataan hidup. Ia sanggup membuat kenyataan hidup itu
sebagai sumbe r inspirasi karyanya. Misalnya, burung merpati, simbol perdamaian
dunia, ternyata juga merupakan rancangannya.Picasso menyelesaikan seni grafis
itu setelah terisnpirasi oleh burungMelanesia, pemberian Henri Matisse.
Lebih unik lagi, Picasso juga menjadikan wanita
sebagai sumber inspirasi.Konon, setiap wanita memberikan inspirasi berbeda
baginya. Misalnya dari kekasihnya, Marie-Terese Walter, ia menghasilkan karyaLa
Reve (mimpi) yang laku terjual 48.402.500 dolar AS. Dari kekasihnya yang lain,
Eva Gouel, terlahir lukisan Femme Assise Dans Un Fauteuil, yang termasuk salah
satu adikarya gaya kubistis. Tak heran jika Picasso sampai dijuluki Don Juan
(playboy). Selain berganti-ganti kekasih, ia juga telah menikah beberapa kali,
antara lain dengan Fernande Olivier, Marchelle Thumbert, Olga Kohklova dan
Jaqueline Roque.
“Semua anak adalah
seniman. Masalahnya adalah bagaimana tetap menjadi seorang seniman setelah ia
besar nanti”
6.Leonardo da davinci
Leonardo da Vinci (lahir di Vinci, propinsi Firenze,
Italia, 15 April 1452 – meninggal di Clos Lucé, Perancis, 2 Mei 1519 pada umur
67 tahun) adalah arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans
Italia.Ia digambarkan seb agai arketipe “manusia renaisans” dan
sebagaijeniusuniversal. Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai,
sepertiJamuan Terakhir dan Mona Lisa
Leonardo lahir pada tahun 1452 di kota Vinci,
propinsi Firenze, Italia anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina, jadi nama
lengkapnya yaitu Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser
Piero asal kota Vinci.
Pada usia belia, beliau sudah belajar melukis dengan
Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze.Ada kabar mengisahkan
Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya
yang satu ini lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis
Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain. Pada tahun
1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati(Duke) di sana.Hasil
karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang
dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya
melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan
membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi.
Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untukPaus Leo X
di Roma
Mahakaryanya, Jamuan Terakhir(The Last Supper) pada
tahun 1495sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di
Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya
adalahMona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris. Sebuah spekulasi
yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa
citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri.
Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada,
seorang istri pedagang.
Leonardo da Vinci wafat di Clos Lucé, Perancis pada
tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise,
Perancis.
“Mengetahui saja tidak
cukup, kita harus mengaplikasikannya. Kehendak saja tidak cukup, kita harus
mewujudkannya dalam aksi”
7.Van googh
Vi ncent Willem van
Gogh (ucapan Belanda: [vɪnˈsɛnt vɑnˈxɔx](bantuan•info)) (30 Maret 1853 – 29
Juli 1890) adalah pelukispasca-impresionisBelanda. Lukisan-lukisan dan
gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling
mahal di dunia.Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam
sejarah seni Eropa.
Pada masa mudanya Van
Gogh bekerja pada sebuah perusahaan penjual karya seni, dan setelah beberapa
waktu bekerja sebagai guru, ia melayani sebagai misionaris yang bekerja di wilayah
pertambangan yang sangat miskin. Ia baru menjadi seniman pada tahun 1880.
Mulanya karya-karyanya menggunakan warna-warna yang suram. Baru ketika di Paris
ia berjumpa dengan impresionisme dan neo-impresionisme yang warna-warnanya yang
lebih cerah dan gaya lukisannya dikembangkannya menjadi sebuah gaya yang unik
dan mudah dikenali. Gaya lukisannya ini mencapai tingkat perkembangannya yang
penuh ketika ia tinggal di Arles,Perancis.
Awalnya mengikuti
tipikal pelukis di zamannya dengan gaya impresionisme. Namun ketidakpuasan
terhadap pengekangan ekspresi seni oleh pakem impresionisme mem buat ia beralih
pada gayaekspresionisme.
Vincent Van gogh
didiagnosa menderita epilepsi yang cukup parah.Diagnosa ini dibuat oleh 2 orang
dokter berbeda yang merawatnya.Van Gogh juga pernah memotong telinganya
sendiri.
Pada akhir hidupnya, ia
merasa dirinya menjadi gila dan akhirnya menghabiskan sisa hidup di R.S. Jiwa
Saint Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence, Perancis. Di R.S. Jiwa Saint
Paul-de-Mausole, dia tetap melukis.
“Ik droom van schilderen en dan schilder ik mijn droom”
Kata Pengantar
Puji dan syukur
kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunianya
makalah ilmu budaya dasar kebudayaan dapat selesai. Saya mengucapkan Terima
kasih banyak kepada semua Pihak yang telah berpartisipasi memberi beberapa
informasi sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.
Kiranya makalah ini
dapat memberi sedikit demi sedikit pengetahuan mengenai kebudayaan dan manusia
serta fungsi kebudayaan itu sendiri kepada pembaca.
Terlepas dari itu
semua kami menyadari banyak kekurangan dari makalah ini baik dari penyusunan
kata bahasa dan tata letak kalimat.Dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
waktu Kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini dapat menjadi lebih
sempurna .
BAB
I
PENDAHULUAN
A.Latar
belakang
Kebudayaan sangat erat dengan kehidupan sehari-hari
setiap manusia,oleh karena itu, kita harus mengetahui apa saja yang ada dalam
kebudayaan,seperti wujud kebudayaan,unsur-unsur kebudayaan dan masih banyak
lagi kegunaan dan fungsi kebudayaan demi membentuk moral dan etika manusia karena dengan adanya kebudayaan dalam
kehidupan bermasyaratkat kita dapat menjalin hubungan baik dengan sesama manusia,
B.Rumusan
masalah
1.Pengertian Manusia
2.Hakikat
Manusia
3.Kebudayaan bangsa timur
4.Pengertian kebudayaan
5.Unsur-unsur kebudayaan
6.Wujud Kebudayaan
7.Orientasi nilai budaya
8.Perubahan Kebudayaan
9.Kaitan manusia dan kebudyaan
C.Tujuan
1.Dapat mengetahui apa itu Manusia sebenarnya
2.Dapat mengetahui apa saja hakikat manusi itu
sendiri
3.Dapat mengetahui kebudayaan Timur
4.Dapat mengetahui pengertian kebudayaan dari para
ahli budaya
5.Dapat mengetahui unsur unsur yang ada dalam
kebudayaan
6.Dapat mengetahui wujud kebudayaan itu sendiri
7.Dapat mengetahui orientasi kebudayaan
8.Mengetahui perubahan kebudayaan dulu hingga
sekarang
9.mengetahui kaitan manusia dan kebudayaan yang ada
BAB
II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
MANUSIA
Manusia adalah mahluk budaya artinya mahluk yang
berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab.
Sebagai mahluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan
kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan
hidupnya. Sebagai catatan bahwa dengan pikirannya manusia mendapatkan ilmu
pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia mengarahkan perilakunya dan dengan
perasaannya manusia dapat mencapai kebahagiaan.
Adapun sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu
pengetahuan dinamakan LOGIKA. Sarana untuk meningkatkan dan memelihara pola
perilaku dan mutu kesenian adalah ETIKA dan ESTETIKA.
Tujuan dari pemahaman bahwa manusia sebagai mahluk
budaya, agar dapat dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan
mensikapi berbagai problematic budaya yang berkembang di masyarakat sehingga
manusia tidak semata-mata merupakan mahluk biologis saja namun juga sebagai
mahluk social, ekonomi, politik dan mahluk budaya.
Pengertian kebudayaan ditinjau dari bahasa
Sansakerta “budhayah” (jamak), budhi = budi/akal. Jadi kebudayaan adalah hasil
akal manusia untuk mencapai kesempurnaan . EB. Taylor mengartikan kebudayaan
sebagai : “keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan
serta yang di dapat manusia sebagai anggota masyarakat. Atau diartikan pula
segala sesuatu yang diciptakan manusia baik materi maupun non material melalui
aka”l. Budaya itu tidak diwariskan secara generative (biologis) tapi melalui
belajar.
Menurut Koentjaraningrat : “kebudayaan adalah
keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”.
Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap,
makna, hirarkhi, agama, waktu, peranan hubungan ruang, konsep alam semesta,
objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari
generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.
Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah pula
kehidupan. Pola kehidupan inilah yang menyebabkan hidup bersama dan dengan pola
kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikir dan gerak social. Dengan
memfungsikan akal budinya dan pengetahuan kebudayaannya, manusia bias
mempertimbangkan dan menyikapi problema budayanya.
Kebudayaan perlu dikaji agar kita bias mengembangkan
kepribadian dan wawasan berfikir. Kebudayaan diciptakan manusia dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka mempertahankan hidup serta
meningkatkan kesejahteraannya. Dalam proses perkembangan kebudayaan terjadi
pula penyimpangan dari tujuan penciptaan kebudayaan yang disebut MASALAH
KEBUDAYAAN. Masalah kebudayaan adalah segala system/tata nilai, sikap mental,
pola berfikir pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak
memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Masalah tata nilai dapat
menimbulkan kasus-kasus kemasyarakatan antara lain : DEHUMANISASI, artinya
pengurangan arti kemanusiaan seseorang. Jadi kita melihat Dehumanisasi terjadi
akibat perubahan sikap manusia sebagai dampak dari penyimpangan tujuan
pengembangan kebudayaan. Untuk mengantisipasi hal itu, manusia harus dikenalkan
pada pengetahuan kebudayaan dan filsafat. Melalui filsafat bias memaknai
tentang etika, estetika dan logika
Jadi melalui kajian pengetahuan budaya, kita ingin
menciptakan atau penertiban dan pengolahan nilaii-nilai insane sebagai usaha
memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik secara fisik maupun mental.
Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya, artinya manusia membudayakan
alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insane.
B.Hakikat
Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu”
(sansekerta) atau “mens” (latin) yang berarti berpikir, berakal budi. Secara
istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dari dua definisi
manusia tersebut dapat diketahui bahwa manusia adalah suatu kelompok (tidak
dapat hidup sendiri) atau individu yang berpikir, berakal budi. Pada dasarnya
manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya dibanding
dengan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Tingginya derajat manusia dibandingkan
dengan makhluk lain ini ditunjukkan dengan adanya akal dan pikiran pada
manusia. Sebagaimana makhluk hidup, tumbuhan juga tumbuh dan berkembang, namun
ia tidak dapat berpindah, mempunyai emosi, atau berinteraksi langsung dengan
pihak lain yang memberikan suatu aksi atau tindakan pada diri sendiri. Misalnya
tumbuh-tumbuhan tidak dapat berjalan atau berlari, marah ketika ditebang,
tertawa ketika disiram atau diberi pupuk, merespon ketika diajak berinteraksi
dan berkomunikasi. Demikian pula dengan binatang, walaupun ia dapat
berpindah-pindah tempat, mempunyai emosi dan dapat berinteraksi maupun
berkomunikasi, namun apa yang dilakukannya hanya dalam lingkup dan proses
belajar yang terbatas, serta lebih karena adanya dorongan naluri saja.
Sedangkan manusia mempunyai tingkatan yang lebih tinggi karena selain mempunyai
ciri-ciri sebagai makhluk hidup seperti di atas, manusia juga mempunyai akal
dan pikiran yang dapat memperhitungkan tindakan-tindakannya melalui proses
belajar yang terus menerus.
Akal
dan pikiran yang dimiliki manusia adalah bagian dari budaya. Dengan akal dan
pikirannya manusia dengan kegiatan akal dan pikirannya dapat mengubah dan
menciptakan realitas melalui simbol-simbol atau sistem perlambangan. Contoh
dari sistem perlambangan adalah bahasa yang melambangkan sesuatu berdasarkan
sistem pola hubungan antara benda, tindakan, dan sebagainya dengan apa yang
dilambangkan. Bahasa tidak hanya yang verbal tapi juga berupa tulisan, lukisan,
tanda atau isyarat. Karena kegiatan berpikir manusia ini budaya tercipta.
Budaya sebagai sistem gagasan yang sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau di
foto, karena berada di dalam alam pikiran atau perkataan seseorang. Terkecuali
bila gagasan itu dituliskan dalam karangan buku. Budaya sebagai sistem gagasan
menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku. Seperti apa yang
dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya berupa rancangan hidup” maka budaya
terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar
dan menjadi sikap prilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai
budaya.Jadi, nilai budaya adalah “gagasan” yang menjadi sumber sikap dan
tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial budaya. Nilai budaya dapat kita
lihat, kita rasakan dalam sistem kemasyarakatan atau sistem kekerabatan yang
diwujudkan dalam bentuk adat istiadat. Hal ini akan lebih nyata kita lihat
dalam hubungan antara manusia sebagai individu lainnya maupun dengan kelompok
dan lingkungannya.
Dari uraian di atas telah jelas bahwa manusia adalah makhluk yang
derajatnya paling atas bila dibandingkan dengan yang lain, karena manusia
mempunyai akal dan pikiran. Perilaku manusia sebagai makhluk budaya merupakan
gabungan dari adanya unsur fisik/ raga, mental/ kepribadian. Sehingga yang berkembang
dalam diri manusia tidak hanya raganya namun juga emosional dan intelektualnya.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk budaya hendaknya dapat memanfaatkan/
mendayagunakan sumber daya alam dengan sebaik mungkin, dengan sebijaksana
mungkin sehingga tercipta masyarakat atau peradaban yang damai dan ideal.
C.Kebudayaan
bangsa Timur
Orang-orang timur mempunyai manner yang khas yang
membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa timur sangat terkenal dengan
hospitality atau keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing
sekalipun. Bagaimana mereka saling
memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman.
Bangsa timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma norma yang
tumbuh di lingkungan masyarakat mereka. Contohnya saja nilai kesopanan. Di
beberapa negara di Asia ada cara dimana kita harus menundukkan/membungkukkan
badan 90 derajat pada orang yang lebih tua atau mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi secara finansial maupun pendidikannya untuk menunjukkan rasa hormat
kita. Kepribadian bangsa timur juga
identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun
berpakaian. Orang-orang timur juga sangat mengedepankan kepentingan bersama
daripada kepentingan yang bersifat pribadi . Bangsa lain juga sangat suka
dengan kepribadian bangsa timur yang tidak individualis, dan saling menghargai
serta tolong menolong satu sama lain tanpa pamrih. Selain itu bangsa timur
sangat menjaga tali silaturahmi atau kekeluargaan antar sesama. Bangsa timur
juga terkenal mempunyai pribadi sebagai bangsa pekerja keras, mereka akan
berjuang untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan individu mereka atau kebutuhan
kelompok. Tingkat keagamaan atau religiusitas mereka juga tinggi, terlihat dari
seringnya mereka melakukan ibadah. kepercayaan bangsa timur terhadap nenek
moyang mereka juga masih kental hingga saat ini. bangsa timur juga terkenal
sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kebudayaan bangsanya. Kebudayaan
itulah yang mereka jadikan sebagai panutan mereka dalam berperilaku.
D.Pengertian
Kebudayaan
Kata ” kebudayaan datang dari (bhs Sanskerta) yakni
” buddayah ” yang merupakan bentuk jamak dari kata ” budhi ” yang artinya budi
atau akal. Kebudayaan disimpulkan sebagai ” beberapa hal yang berkaitan dengan
budi atau akal “.
Pengertian Kebudayaan pada umumnya merupakan hasil
cipta, rasa serta karsa manusia dalam penuhi keperluan hidupnya yang kompleks
yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, susila, hukum kebiasaan serta
tiap-tiap kecakapan, serta rutinitas.
Sedang menurut Koentjaraningrat yang menyampaikan
kalau pengertian kebudayaan yaitu keseluruhan manusia dari tingkah laku serta
hasil yang perlu didapatkannya dengan belajar serta semuanya tersusun dalam
kehidupan orang-orang.
Lahiya! Seirama dengan Koentjaraningrat,
didefinisikan oleh Selo Soemardjan serta Soelaeman Soenardi, pada bukunya
Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta : Yayasan Tubuh Penerbit Fakultas Ekonomi
Kampus Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai segala hasil
karya, cipta, serta rasa masyarakat. Karya masyarakat membuahkan tehnologi
serta kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang
dibutuhkan oleh manusia untuk kuasai alam sekitarnya supaya kemampuan dan
akhirnya bisa diabdikan untuk kepentingan orang-orang.
Pengertian Kebudayaan dalam bhs inggris yaitu
culture. adalah satu arti yang relatif baru lantaran arti culture sendiri dalam
bhs inggris baru nampak pada pertengahan era ke-19. Diawalnya pada th. 1843
beberapa pakar antropologi berikan arti kebudayaan sebagai langkah mengolah
tanah, usaha bercocok tanam, seperti tercermin dalam arti agriculture serta
holticulture.
Hal semacam ini dapat kita tahu lantaran arti
culture datang dari bhs Latin colere yang bermakna pemeliharaan, pemrosesan
tanah pertanian. Pada makna kiasan kata itu juga bermakna ” pembentukan serta
pemurnian jiwa “. Seseorang antropolog lain, E. B. Tylor (1871), dalam bukunya
yang berjudul Primitive Culture (New York ; Brentano’s, 1924), hal 1, yang
mendeskripsikan pengertian kebudayaan kalau kebudayaan yaitu kompleks yang
meliputi pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, kebiasaan istiadat,
serta lain bebrapa kekuatan dan beberapa rutinitas yang diperoleh oleh manusia
sebagai anggota orang-orang.
Pengertian kebudayaan menurut para ahli
a.Bronislaw
Malinowski
Bronislaw Malinowski menyebutkan kalau ada empat
unsur pokok kebudayaan yang mencakup seperti berikut…
1.System beberapa etika yang memungkinkan adanya
kerja sama antaranggota masyarakat supaya sesuaikan dengan alam seputarnya.
2.Organisasi ekonomi
3.Alat serta instansi atau petugas untuk pendidikan
(keluarga yaitu instansi pendidikan paling utama).
4.Organisasi kemampuan (politik)
b.
C. Kliucckhohn
Kliucckhohn mengatakan ada tujuh unsur kebudayaan,
yakni system mata pencaharian hidup ; system peralatan serta tehnologi ; system
organisasi kemasyarakatan ; system pengetahuan ; bhs ; kesenian ; system religi
serta upacara keagamaan.
c.
Herskovits
Herskovits melihat kalau kebudayaan adalah sebagai
suatu hal yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang lalu
dikatakan sebagai superorganik.
d.
Andreas Eppink
Kebudayaan mempunyai kandungan bentuk dari seluruh
pengertian nilai sosial, etika sosial, ilmu dan pengetahuan dan keseluruhnya
bebrapa susunan sosial, religius, dan sebagainya, dan juga semua pernyataan
intelektual serta artistik sebagai ciri khas satu orang-orang.
e.
Edward Burnett Tylor
Kebudayaan adalah seluruh dari yang kompleks yang
didalamnya terdapat pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, tradisi adat
istiadat, serta beberapa kemampuan lain yang didapat seorang sebagai anggota
orang-orang.
F.Menurut
Koentjaraningrat, Budaya merupakan sebuah sistem gagasan
& rasa, sebuah tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia didalam
kehidupannya yang bermasyarakat, yang dijadikan kepunyaannya dengan belajar.
G.Menurut
KBBI, Budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat
atau akal budi. Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata
budaya dimana cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia.
H.Menurut
Kluckhohn dan Kelly, Budaya merupakan segala konsep hidup yang tercipta
secara historis, baik yang implisit maupun yang eksplisit, irasional, rasional,
yang ada di suatu waktu, sebagai acuan yang potensial untuk tingkah laku
manusia.
I.Menurut
E.B. Taylor, Budaya ialah suatu keseluruhan yang
kompleks meliputi kepercayaan, kesusilaan, seni, adat istiadat, hukum,
kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang sering dipelajari oleh manusia sebagai
bagian dari masyarakat.
J.Menurut
Linton, Budaya merupakan keseluruhan dari sikap & pola
perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan &
dimilik oleh suatu anggota masyarakat tertentu.
k.Soelaiman
Soemardi & Selo Soemardjan menerangkan bahwa
suatu kebudayaan merupakan buah atau hasil karya cipta & rasa masyarakat.
Suatu kebudayaan memang mempunyai hubungan yang amat erat dengan perkembangan
yang ada di masyarakat. Seorang arkeolog,
R. Seokmono menerangkan bahwa budaya adalah hasil kerja atau
usaha manusia yang berupa benda maupun hasil buah pemikiran manusia dimasa
hidupnya. Sedangkan Effat al-Syarqawi mendefinisikan budaya berdasarkan dari sudut
pandang Agama Islam, Ia menjelaskan bahwa budaya adalah khazanah sejarah
sekelompok masyarakat yang tercermin didalam kesaksian & berbagai nilai
yang menggariskan bahwa suatu kehidupan harus mempunyai makna dan tujuan
rohaniah.
L.Lehman,
Himstreet, dan Batty mendefinisikan budaya sebagai
kumpulan beberapa pengalaman hidup yang ada pada sekelompok masyarakat
tertentu. Pengalaman hidup yang dimaksud bisa berupa kepercayaan, perilaku,
& gaya hidup suatu masyarakat. Sedangkan
M.Parsudi
Suparian, mengatakan budaya akan melandasi
segala perilaku dalam masyarakat, karena budaya merupakan pengetahuan manusia
yang seluruhnya digunakan untuk mengerti dan memahami lingkungan &
pengalaman yang terjadi kepadanya.
E.Unsur-Unsur
Kebudayaan
1.
Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam
ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi
linguistik. Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya,
menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik,
dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa.
Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan
manusia.
Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem
perlambangan manusia secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah
deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku
bangsa yang bersangkutan beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri
menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara
membandingkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun,
subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut Koentjaraningrat menentukan batas
daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat
tinggal individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi sehingga
proses saling memengaruhi perkembangan bahasa sering terjadi.
2.
Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam kultural universal
berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan
bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat
luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang
digunakan dalam kehidupannya
Masyarakat pedesaan yang hidup dari bertani akan
memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang disebut system
pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek moyang untuk
menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Marsono, pranatamangsa dalam
masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Sistem
pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah hujan
dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat mulai
mengolah tanah, saat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena semua
aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan
Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan menggantungkan
hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui kondisi laut untuk
menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang
kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan bintang
di langit
Banyak suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup
apabila mereka tidak mengetahui dengan teliti pada musim-musim apa berbagai
jenis ikan pindah ke hulu sungai. Selain itu, manusia tidak dapat membuat
alat-alat apabila tidak mengetahui dengan teliti ciriciri bahan mentah yang
mereka pakai untuk membuat alat-alat tersebut. Tiap kebudayaan selalu mempunyai
suatu himpunan pengetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan
manusia yang ada di sekitarnya. Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di
dunia memiliki pengetahuan mengenai, antara lain:
a. alam sekitarnya;
b. tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat
tinggalnya;
c. binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya;
d. zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam
lingkungannya;
e. tubuh manusia;
f. sifat-sifat dan tingkah laku manusia;
g. ruang dan waktu.
3.
Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan
organisasi social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia
membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat
tiap kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan
aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia
hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan
dasar adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain.
Selanjutnya, manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas
geografis untuk membentuk organisasi social dalam kehidupannya.
Kekerabatan berkaitan dengan pengertian tentang
perkawinan dalam suatu masyarakat karena perkawinan merupakan inti atau dasar
pembentukan suatu komunitas atau organisasi sosial.
4.
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan
hidupnya sehingga mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda
tersebut. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia
berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda
yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih
sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk
dalam peralatan hidup dan teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.
5.
Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu
masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi
mengenai sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu
kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
Pada saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian
atau ekonomi suatu masyarakat yang berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya,
pengelolaan sumber daya alam secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia dalam sektor pertanian hanya bisa ditemukan di daerah pedesaan yang
relatif belum terpengaruh oleh arus modernisasi.
Pada saat ini pekerjaan sebagai karyawan kantor
menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah. Setelah berkembangnya
sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk tidak mengandalkan mata
pencaharian hidupnya dari subsistensi hasil produksi pertaniannya. Di dalam
masyarakat industri, seseorang mengandalkan pendidikan dan keterampilannya
dalam mencari pekerjaan.
6.
Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula
permasalahan fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa
manusia percaya kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang
dianggap lebih tinggi daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan
berbagai cara untuk berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan
kekuatan-kekuatan supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar
yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial
berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari
bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman
dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.
7.
Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula
dari penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat
tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi
mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung,
ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan
manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni
tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti
perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat.
Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni
patung, seni relief, seni ukir, seni lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri
atas seni vokal dan instrumental, sedangkan seni sastra terdiri atas prosa dan
puisi. Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat
ditangkap melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seni tradisional
adalah wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah
film, lagu, dan koreografi.
F.Wujud
kebudayaan
o Wujud
Gagasan
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini
bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung
budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.Sistem gagasan
yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat
menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya
tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil
karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku.
Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai
budaya.
o Wujud
benda hasil budaya
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba
dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik.
Contoh: bangunan-bangunan megah seperti tembok cina, menhir, alat rumah tangga
seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain. Salah satu contoh kebudayaan di
Mesir yaitu Piramida
Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut
yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling
mempengaruhi. Contoh: salah satu unsur kebudayaan adalah sistem religi maka
wujud budaya sistem religi adalah sebagai berikut:
1) Gagasan
2) Perilaku
o Wujud
perilaku
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud
perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan
difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan
lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas
tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.salah satu contoh
Wujud perilaku dalam kebudayaan adalah Tari
G.Orientasi
nilai budaya
Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan
Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
•Hakekat
Hidup
•Hidup itu buruk
•Hidup itu baik
•Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap
harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
•Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah
ditentukan
Hakekat
Karya
•Karya
itu untuk menafkahi hidup.
•Karya itu untuk kehormatan.
Persepsi
Manusia Tentang Waktu
•Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang
dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena
seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal
mungkin untuk hari-harinya.
•Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk
diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya
dilakukan dan yang tidak dilakukan.
•Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan
lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih
matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
•Pandangan Terhadap Alam. Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.Manusia berusaha menjaga
keselarasan dengan alam.Manusia berusaha menguasai alam.Hubungan Manusia Dengan
Manusia
•Orientasi kolateral (horizontal), rasa
ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
•Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada
tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
•Individualisme, menilai tinggi usaha atas kekuatan
sendiri.
H.Perubahan
Kebudayaan
PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA
Pengertian perubahan sosial menurut beberapa ahli:
– Selo
Soemardjan: Perubahan-perubahan yang
terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan termasuk nilai-nilai, sikap-sikap,
dan pola-pola perilaku antar kelompok dalam masyarakat.
– Gillin: Cara-cara hidup yang telah diterima baik
karena kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology
maupun adanya penemuan baru dalam masyrakat itu.
– Kingsley Davis: Perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat
– Mac Iver: perubahan yang terjadi dalam hubungan
sosial atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial
– William Oqburn: perubahan yang mencakup
unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya
pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur
immaterial.
Secara umum: perubahan dalam masyarakat yang
memengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan pola perilaku.
Unsur-unsur perubahan sosial
Interaksi
sosial
Hubungan timbal balik antara individu-individu,
kelompok-kelompok, individu-kelompok dalam kehidupan masyarakat.
Lembaga-lembaga
sosial
•Lembaga yang memuat aturan-aturan pada kebutuhan
pokok manusia dari segala tingkatannya
•Kelompok sosial
•Pengelempokan manusia berdasarkan kepentingan
tertentu
•Pelapisan (sartifikasi) sosial
•Pengelompokan penduduk/masyarakat berdasarkan
tingkat sosialnya.
Bentuk-bentuk perubahan sosial “Soejono Sukanto”
*Evolusioner adalah perubahan sosial dalam proses
yang lambat tanpa disertai rencana. Contoh: evoulusi zaman modern.
*Revolusioner adalah
perubahan sosial dalam proses yang cepat dapat dilakukan dengan
perencanaan maupun tidak dengan perencanaan.
Contoh: Perkembangan industri
Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan yang
sudah direncanakan oleh pihak-pihak yang ingin melakukan perubahan. Contoh: KB
(keluarga berencana)
Perubahan yang dipaksa/tidak dikehendaki adalah
perubahan yang tidak dikehendaki masyarakat. Contoh: pembangunan gedung-gedung
yang menyebabkan wilayah pemukiman menjadi sempit.
Pengertian
perubahan kebudayaan
Perubahan kebudayaan : perubahan dalam sistem ide
yang dimiliki bersama pada berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat yang
terkait.
Unsur-unsur perubahan kebudayaan
Sistem
peralatan hidup : Peralatan dan perlengkapan hidup
manusia perumahan, pakaian, alat-alat
rumah tangga, senjata, alat- alat produksi, dan transportasi.
Bahasa
:
sarana komunikasi utama manusia uuntuk mengenal sesamanya. Bahasa meliputi
bahasa lisan, dan bahasa tulis.
Sistem
pengetahuan: Pengetahuan yang dimiliki masyarakat
sangat terkait dengan pengalaman hidup yang dilalui masyarakat tersebut.
Contohnya seperti dengan perkembangan teknologi yang sering mengalami
perubahan.
Sistem
kemasyarakatan : sistem kemasyarakatan sering berubah
juga meliputi sistem perkawinan dan lain sebagainya.
Sistem
ekonomi mata pencaharian: meliputi pertanian, pertenakan,
perikanan dll. Sistem mata pencaharian masyarakat juga selalu berubah.
Sistem
realigi: yang dianut masyarakat telah mengalami perubahan,
dulu mereka menganut animism dan dinamisme sekarang orang telah menganut agama
dan memercayai adanya Tuhan
Kesenian:
meliputi seni tari, seni suara, seni luki. Seni pahat, seni music dll. Bentuk
seni ini mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
I.Kaitan
manusia dan kebudayaan
Hubungan manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat
erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia inimemegang peranan yang
unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia
merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), Makhluk
yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yan g berbudaya dan
lain sebagainya.
- Contoh hubungan manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan
kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan
merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu
hubungan keduanya ?
Dalani
sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa
walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia
menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya
merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan
peraturan - peraturan
kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia,
setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada
peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan
perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan
tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.Apabila manusia
melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia, dia akan menjadi terasing
atau tealinasi (Berger, dalam terjemahan M.Sastrapratedja, 1991; hal : xv)
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat,
oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada
kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal
muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya hams
menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan
dengan lebih cermat.
- Pengertian Dialektis
Dialektika disini berasal dari dialog komunikasi
sehari-hari. Ada pendapat dilontarkan ke hadapan publik. Kemudian muncul tentangan
terhadap pendapat tersebut. Kedua posisi yang saling bertentangan ini
didamaikan dengan sebuah pendapat yang lebih lengkap. Dari fenomen dialog ini
dapat dilihat tiga tahap yakni tesis, antitesis dan sintesis. Tesis disini
dimaksudkan sebagai pendapat awal tersebut. Antitesis yakni lawan atau
oposisinya. Sedangkan Sintesis merupakan pendamaian dari keduanya baik tesis
dan antitesis. Dalam sintesis ini terjadi peniadaan dan pembatalan baik itu
tesis dan antitesis. Keduanya menjadi tidak berlaku lagi. Dapat dikatakan pula,
kedua hal tersebut disimpan dan diangkat ke taraf yang lebih tinggi. Tentunya
kebenaran baik dalam tesis dan antitesis masih dipertahankan. Dalam kacamata
Hegel, proses ini disebut sebagai aufgehoben.
Bentuk triadik dari dialektika Hegel yakni
tesis-antitesis-sintesis berangkat dari pemikir-pemikir sebelum Hegel. Antinomi
Kantian akan numena dan fenomena menimbulkan oposisi yang tidak
terselesaikan[1]. Kemudian Fichte dengan metode ”Teori Pengetahuan”-nya tetap
memunculkan pertentangan walaupun sudah melampaui sedikit apa yang dijabarkan
oleh Kant.
Dialektika sendiri sudah dikenal dalam pemikiran
Fichte. Bagi Fichte, seluruh isi dunia adalah sama dengan isi kesadaran.
Seluruh dunia itu diturunkan dari suatu asas yang tertinggi dengan cara sebagai
berikut: ”Aku” meng-ia-kan dirinya (tesis), yang mengakibatkan adanya ”non-Aku”
yang menghadapi ”Aku”. ”non Aku” inilah antitesis. Kemudian sintesisnya adalah
keduanya tidak lagi saling mengucilkan, artinya: kebenaran keduanya itu
dibatasi, atau berlakunya keduanya itu dibatasi. ”Aku” menempatkan ”non-Aku
yang dapat dibagi-bagi” berhadapan dengan ”Aku yang dapat dibagi-bagi”.
Dalam sistem filsafatnya, Hegel menyempurnakan
Fichte. Hegel memperdalam pengertian sintesis. Di dalam sintesis baik tesis maupun antitesis bukan dibatasi
(seperti pandangan Fichte), melainkan aufgehoben. Kata Jerman ini mengandung
tiga arti, yaitu: a) mengesampingkan, b) merawat, menyimpan, jadi tidak
ditiadakan, melainkan dirawat dalam suatu kesatuan yang lebih tinggi dan dipelihara,
c) ditempatkan pada dataran yang lebih tinggi, dimana keduanya (tesis dan
antitesis) tidak lagi berfungsi sebagai lawan yang saling mengucilkan. Tesis
mengandung di dalam dirinya unsur positif dan negatif. Hanya saja di dalam
tesis unsur positif ini lebih besar. Sebaliknya, antitesis memiliki unsur
negatif yang lebih besar. Dalam sintesislah kedua unsur yang dimiliki tesis dan
antitesis disatukan menjadi sebuah kesatuan yang lebih tinggi.
Dialektika juga dimaksudkan sebagai cara berpikir
untuk memperoleh penyatuan (sintesis) dari dua hal yang saling bertentangan
(tesis versus antitesis). Dengan term aufgehoben, konsep ”ada” (tesis) dan
konsep ”tidak ada” (antitesis) mendapatkan bentuk penyatuannya dalam konsep
”menjadi” (sintesis)[2]. Di dalam konsep ”menjadi”, terdapat konsep ”ada” dan
”tidak ada” sehingga konsep ”ada” atau ”tidak ada” dinyatakan batal atau
ditiadakan.
Dialektika menjadi sebuah perkembangan Yang Absolut
untuk bertemu dengan dirinya sendiri. Ide yang Absolut merupakan hasil
perkembangan. Konsep-konsep dan ide-ide bukanlah bayangan yang kaku melainkan
mengalir. Metode dialektika menjadi sebuah gerak untuk menciptakan kebaruan dan
perlawanan. Dengan tiga tahap yakni tesis, antitesis dan sintesis setiap
ide-ide, konsep-konsep (tesis) berubah menjadi lawannya (antitesis).
Pertentangan ini ”diangkat” dalam satu tingkat yang lebih tinggi dan
menghasilkan sintesis. Hal baru ini (sintesis) kemudian menjadi tesis yang
menimbulkan antitesis lagi lalu sintesis lagi. Proses gerak yang dinamis ini sampai
akhirnya melahirkan suatu universalitas dari gejala-gejala. Itulah Yang Absolut
yang disebut Roh dalam filsafat Hegel.
Bagi Hegel, unsur pertentangan (antitesis) tidak
muncul setelah kita merefleksikannya tetapi pertentangan tersebut sudah ada
dalam perkara itu sendiri. Tiap tesis sudah memuat antitesis di dalamnya.
Antitesis terdapat di dalam tesis itu sendiri karena keduanya merupakan ide
yang berhubungan dengan hal yang lebih tinggi. Keduanya diangkat dan ditiadakan
(aufgehoben) dalam sintesis.
Kenyataan menjadi dua unsur bertentangan namun muncul serentak. Hal ini
tidak dapat diterima oleh Verstandyang bekerja berdasakan skema-skema yang ada
dalam menangani hal-hal yang khusus. Vernunft-lah yang dapat memahami hal ini.
Vernunft melihat realitas dalam totalitasnya dan sanggup membuat sintesis dari
hal-hal yang bertentangan. Identifikasi sebagai realitas total menjadi cara
kerja Vernunft yang mengikuti prinsip dialektika.
Secara umum dapat kita lihat bahwa dialektika Hegel
memiliki tiga aspek yang perlu diperhatikan[3]. Pertama, sistem dialektika ini
berbentuk tripleks atau triadik. Kedua, dialektika ini bersifat ontologis
sebagai sebuah konsep. Aplikasinya adalah terhadap benda dan benduk dari ada
dan tidak sebatas pada konsep. Ketiga, dialektika Hegel memiliki tujuan akhir
(telos) di dalam konsep abstrak yang disebut Hegel sebagai Idea atau Idea
Absolut dan konkretnya pada Roh Absolut atau Roh (Spirit, Geist).
Terdapat tiga elemen esensial akan dialektika
Hegel[4]. Pertama, berpikir itu memikirkan dalam dirinya untuk dan oleh dirinya
sendiri. Kedua, dialektika merupakan hasil berpikir terus menerus akan
kontradiksi. Ketiga, kesatuan kepastian akan kontradiksi tersublimasi di dalam
kesatuan. Itulah kodrat akan dirinya dialektika itu sendiri.
3
tahap proses dialektis
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap
yaitu :
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini
masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat
menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata
sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3.Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat
disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali
masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia
menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
BAB
III PENUTUP
Demikianla makalah mengenai sebagian dari kebudayaan
setiap manusia dapat tersaji.Kami memohon maaf atas ketidakelengkapan makalah
ini dikarenakan kurangnya pengertahuan dan sumber yang kami berikan terhadap
pembaca.Kiranya makalah ini dapat berguna demi menambah sedikit demi sedikit
pengetahuan kita mengenai kebudayaann yang ada .Akhir kata saya mengucapkan
banyak terima kasih pemberi sumber dan pembaca.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar